Sukatani, Menyuarakan Ketidakadilan Sosial

adminbatasViral4 weeks ago348 Views

Band Sukatani adalah grup musik punk yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia. Didirikan pada tahun 2022, band ini terdiri dari dua personel utama, yaitu Twister Angel (vokal) dan Alectroguy (gitaris dan produser). Mereka dikenal karena lirik-liriknya yang tajam dan berani, mengangkat isu-isu sosial dan kritik terhadap berbagai praktik yang dianggap merugikan masyarakat.

Keduanya memiliki latar belakang yang kuat dalam musik, dan mereka membentuk band ini dengan tujuan menyuarakan ketidakadilan sosial serta menyoroti isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya di daerah asal mereka.

Sukatani dikenal karena keberanian mereka dalam menyampaikan kritik sosial melalui musik. Lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” menjadi titik perhatian utama, di mana lagu ini mengkritik praktik korupsi dan pungutan liar (pungli), termasuk yang diduga melibatkan oknum kepolisian. Dengan gaya musik punk yang energik dan lirik yang langsung, Sukatani berhasil menarik perhatian banyak pendengar, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Band ini berdiri pada tahun 2022 dengan semangat untuk memperjuangkan isu-isu sosial. Dalam waktu singkat, mereka merilis beberapa lagu, termasuk album “Gelap Gempita”. Lagu “Bayar Bayar Bayar”, yang dirilis pada 24 Juli 2023, menjadi lagu yang paling kontroversial dan menjadi bahan perbincangan publik.

Sukatani berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah, tetapi mereka telah berhasil menjangkau pendengar di seluruh Indonesia dan bahkan di luar negeri. Dengan dukungan media sosial dan platform streaming, mereka mampu menyebarkan pesan mereka secara luas.

Kontroversi besar muncul setelah rilis lagu “Bayar Bayar Bayar” pada 24 Juli 2023. Lagu ini dianggap menyinggung institusi kepolisian, yang membuat band ini terlibat dalam perdebatan publik mengenai kebebasan berekspresi dan kritik terhadap aparat. Pada 20 Februari 2025, band ini secara resmi meminta maaf kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan menarik lagu tersebut dari peredaran, menandai puncak dari kontroversi yang mereka hadapi.

Band Sukatani adalah contoh nyata dari bagaimana musik dapat menjadi alat untuk menyuarakan kritik sosial dan perubahan. Kontroversi yang mereka hadapi menunjukkan bahwa seni dan kebebasan berekspresi sering kali berada di garis depan dalam debat publik. Meskipun mereka telah meminta maaf dan menarik lagu yang kontroversial, dampak dari karya mereka tetap terasa dan menjadi pemicu diskusi yang lebih luas tentang korupsi dan keadilan sosial di Indonesia.

Dengan demikian, Sukatani bukan hanya sekadar band punk biasa, tetapi juga simbol perlawanan dan harapan bagi banyak orang yang menginginkan perubahan.

Leave a reply

Loading Next Post...
Follow
Sidebar Search
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...