Depok, sebuah kota yang terletak di sebelah selatan Jakarta, menyimpan banyak jejak sejarah yang berkaitan dengan masa penjajahan Belanda. Kehadiran Belanda di wilayah ini tidak hanya meninggalkan bangunan-bangunan bersejarah, tetapi juga memengaruhi budaya dan kehidupan masyarakat setempat. Artikel ini akan membahas tentang sejarah kehadiran Belanda di Depok, kegiatan yang dilakukan selama masa kolonial, serta peninggalan dan warisan budaya yang ditinggalkan.
Kehadiran Belanda di Depok dimulai pada abad ke-17, tepatnya sekitar tahun 1680. Pada masa itu, Cornelis Chastelein, seorang petinggi Belanda, membeli tanah yang kini dikenal sebagai Depok dari Sultan Agung, raja Mataram. Chastelein kemudian menjadikan kawasan ini sebagai pemukiman bagi orang-orang Belanda dan juga sebagai pusat kegiatan pertanian. Sejak saat itu, Depok berkembang menjadi salah satu wilayah yang penting bagi Belanda di Hindia Belanda.
Selama masa penjajahan, Belanda melakukan berbagai aktivitas di Depok, antara lain:
Peninggalan Belanda di Depok sangat beragam, mencakup bangunan bersejarah, infrastruktur, dan pengaruh budaya. Berikut adalah beberapa peninggalan penting yang dapat ditemui di Depok:
Selain bangunan fisik, kehadiran Belanda di Depok juga meninggalkan warisan budaya yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Beberapa aspek budaya yang terpengaruh oleh Belanda adalah: